Tuesday, January 21, 2014

JIN AIR


Kebanyakan (secara rata-rata) jin air lebih rendah kekuatannya dibandingkan jin daratan, tetapi lebih ‘galak’ dan lebih ‘ganas’. Mereka menyukai suasana yang sepi dan tidak menghendaki mahluk lain memasuki lingkungannya. Seringkali mahluk daratan (manusia dan mahluk halus lain) yang datang / masuk ke lingkungan kediaman mereka dianggap sebagai gangguan. Manusia sebagai ‘mahluk daratan’ harus lebih berhati-hati bila berada di lingkungan air.
Dari sisi perwatakannya, sebagian besar mereka termasuk mahluk halus bergolongan putih. Tetapi walaupun bergolongan putih, mereka termasuk sebagai golongan mahluk halus yang harus diwaspadai, karena perangai mereka lebih “galak” dan “ganas” dibandingkan mahluk daratan dan bisa setiap saat menyerang mahluk daratan yang masuk ke lingkungan kediaman mereka.
Selain berbentuk seperti hewan air, kebanyakan dari mereka berwujud seperti manusia yang sebagiannya membentuk kerajaan jin air. Kerajaan jin air kebanyakan berada di dasar laut. Kerajaan jin air yang menjadi tempat orang ngalap berkah kebanyakan berada di tepi pantai, sedangkan tempat pesugihan yang berupa komunitas biasa (yang bukan berbentuk kerajaan) biasanya berada di tepian sungai / danau.
Di laut juga banyak tinggal gaib-gaib laut yang sakti, bahkan lebih sakti daripada mahluk gaib yang menjadi penguasa / raja wilayah, tetapi seringkali mereka tidak menjadi penguasa wilayah. Mereka hidup sendiri. Selama keberadaan mereka tidak diganggu, mereka tidak akan mengganggu mahluk yang lain.
Di Selat Sunda, antara Merak dan Bakauheni, ada seekor ular naga gaib berwarna hijau terang keemasan. Di bawah sinar bulan purnama, barangkali ada manusia yang ‘beruntung’ pernah melihatnya menampakkan diri berenang-renang di permukaan laut.
Di dekat daerah itu agak ke selatan sedikit, ada kerajaan jin air yang perwujudan para mahluk gaibnya, ratu, tentara dan rakyatnya, seperti manusia dan dipimpin oleh seorang ratu jin cantik. Tetapi mereka hanya berkomunitas saja, tidak menjadi penguasa wilayah.

Sepanjang laut dan pantai selatan pulau Jawa dikuasai oleh kerajaan gaib Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Posisi kerajaannya + 10 km sebelah selatan Pantai Parang Tritis, Yogyakarta.
Di laut selatan pulau Bali juga ada kerajaan jin laut yang rajanya bersosok seperti manusia laki-laki tinggi besar, berkepala botak, berkulit coklat gelap, dan lebih sakti daripada Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Raja ini memiliki hubungan pertemanan dengan Ibu Kanjeng Ratu Kidul.
Di Selat Bali, di laut antara pulau Jawa dan pulau Bali, ada garis gaib berwarna putih yang dibuat oleh Mpu Bharada, untuk memisahkan wilayah gaib pulau Jawa dan wilayah gaib pulau Bali.
Ada sepasang naga hitam gaib yang selalu bergerak berenang mengelilingi pulau Jawa. Berpatroli, menjaga keteraturan alam di sekitar pulau Jawa.
Di laut utara Jawa, ada sekelompok bangsa jin air golongan hitam yang sering jadi-jadian, misalnya memberi penampakan seperti kapal nelayan kosong tak berpenghuni (kapal hantu) atau segerombolan ikan banyak yang berenang-renang beriringan di permukaan air. Berhati-hatilah. Bila kita terpancing mendekatinya, kita dapat menjadi korbannya.
Selain yang tinggal di laut, bangsa jin air juga banyak yang tinggal di sungai, danau, atau empang. Misalnya, sungai Ciliwung ada dihuni sesosok mahluk gaib seekor naga tapa berwarna hijau terang keemasan. Panjang tubuhnya + 5 km. Bagian ekornya ada di sekitar Manggarai dan kepalanya mengarah ke laut. Naga ini memancarkan aura yang baik untuk kerejekian perdagangan.
Selain di laut, ada banyak kehidupan gaib di sungai-sungai, empang dan danau. Dhanyang air dan bangsa jin air, yang menyatu membentuk kehidupan dan perilaku yang mirip seperti kehidupan manusia, membentuk dunia “merkayangan”. Ada yang menangkap ikan, ada yang mendayung perahu, dsb. Sebagiannya membentuk kerajaan jin air.
Selain jin air, ada juga bangsa siluman yang tinggal di air, yang berwujud buaya putih atau buaya buntung.
Selain itu juga banyak mahluk halus penghuni air yang berwujud seperti hewan air, misalnya berwujud seperti ikan besar, ikan mas, ikan lele, kura-kura, dsb. Tetapi mereka tidak termasuk bangsa jin, tetapi adalah yang biasa disebut dhanyang air

No comments:

Post a Comment