Sedikitnya dua jenis anggrek endemis
Kalimantan Selatan, yakni Dendrobium lowii dan Dendrobium hepaticum saat ini
sangat sulit ditemukan di alam liar. Untuk mendapatkan jenis anggrek ini orang
harus berburu ke penangkar, bahkan membeli ke penangkar anggrek di luar negeri.
Kedua jenis anggrek ini dulu bisa
ditemukan di tempat yang kini menjadi Kota Banjarmasin. Namun, sekarang di
Pegunungan Meratus pun sangat susah ditemukan. Dua tahun dilakukan
observasi lapangan namun belum juga menemukan.
Dendrobium lowii memiliki ciri-ciri hampir sama dengan jenis dendrobium lainnya
yang tumbuh di Pegunungan Meratus. Batang Dendrobium lowii agak berbulu dengan
bunga warna kuning terang dan ukuran kelopak bunganya 4-5 sentimeter. Sedang
Dendrobium Hepaticum memiliki ciri-ciri bunga berwarna seperti hati.
Karena itulah, meski
cukup sulit PAI Kalsel kini berusaha untuk mendapatkan bibit anggrek yang telah
langka itu guna dikembangkan lagi di Kalsel.
Selain Dendrobium lowii dan hepaticum, ada satu lagi yakni
Spathoglottis aurea yang juga sulit ditemukan. Anggrek langka ini umumnya
memiliki sifat sulit berkembang biak. Selain itu, bentuknya juga unik sehingga
memancing orang untuk memiliki.
Kalau anggrek bulan Phalaenopsis amabilis var Palaihari itu juga sudah tidak
ada di alam. Untungnya para pecinta anggrek Kalsel masih memiliki jenis
ini, dan perkembangbiakannya masih bisa keluar anakan di samping batang induk.
Jadi dia tidak hilang begitu saja layaknya Dendrobium lowii dan Dendrobium
hepaticum.
No comments:
Post a Comment