Wide-field Infrared Survey Explorer (Wise)
milik NASA berhasil menangkap bibir raksasa di ruang angkasa. Bibir itu
dihasilkan bintang sekarat yang berjarak 16 ribu tahun cahaya dari bumi.
Bintang itu merupakan salah satu yang paling besar di galaksi Bima Sakti kita.
Obyek seperti ini disebut sebagai bintang Wolf-Rayet saat astronom menemukan
pertama kali dan menyebutkan bahwa matahari akan tampak sangat kecil jika
dibandingkan obyek itu.
Disebut sebagai V385 Carinae di rasi Carina, bintang ini berada di sektiar
16.000 tahun cahaya dari bumi dan berukuran sekitar 35 kali lebih besar dari
matahari kita dengan diameter hampir 18 kali lebih besar. Tidak hanya itu,
bintang ini juga lebih panas dan bersinar dengan lebih dari satu juta kecepatan
cahaya.
NASA mengatakan bintang yang panas ini telah terbakar dengan cepat, seiring
bertambahnya usia. Bintang ini meniupkan banyak atom yang lebih berat yang
terus memasak di dalam bintang tersebut. Materi tersebut menggelembung ke awan
seperti sinar terang dalam gambar yang ditangkap Wise.
Astronom berspekulasi bahwa cahaya infrared ini datang dari atom oksigen yang
tampak dari beberapa elektron yang berasal dari radiasi ultraviolet bintang.
Saat elektron ini bergabung dengan atom oksigen sehingga produksi cahaya ini
dapat terdeteksi oleh Wise. Proses ini sama dengan kejadian pada bola lampu
neon.
Gambar sebelumnya Helix Nebula atau ‘Mata Tuhan’ telah ditemukan pada tahun
1924 dan baru-baru ini tampak oleh teleskop raksasa di gunung Chilean.
Helix berada sekitar 700 tahun cahaya dalam konstelasi Aquarius dan memiliki
ukuran yang sama dengan matahari dan telah mati. Di lain pihak, matahari kita
diperkirakan akan mati sekitar 5 miliar tahun lagi.
No comments:
Post a Comment