Observatorium Chandra X-ray milik Badan
Antariksa Amerika Serikat (NASA) menemukan bintang 'kanibal' yang doyan melahap
tetangganya. Bintang raksasa merah berusia miliaran tahun ini dinamai BP
Piscium (BP Psc). Ia diperkirakan menelan bintang yang lebih muda, yang masih
bisa dilihat dari sisa-sisanya.
BP Piscium ini merupakan versi evolutif dari Matahari yang terletak sekitar
1.000 tahun cahaya dari Bumi. Bintang itu terletak di konstelasi Pisces. Para ilmuwan
mulai mempelajari BP Piscium 15 tahun yang lalu dan dibingungkan oleh
penampakannya yang tak biasa.
Orbit bintang ini berupa piringan atau disk materi berdebu yang biasanya
menjadi bukti dari mulai terbentuknya planet di sekitar bintang-bintang baru.
Sementara bintang muda biasanya lahir di dalam klaster bintang, posisi BP
Piscium terisolasi. Ini yang membuat para astronom yakin, bintang raksasa merah
itu berada di tahap akhir evolusi. Para ilmuwan menyimpulkan, disk materi debu
itu terbentuk dari sisa-sisa bintang muda yang baru saja dilahap dan
dicernanya.
Profesor Joel Kastner dari Rochester Institute of Technology, New York
mengatakan para peneliti telah menemukan kasus 'kanibalisme bintang' yang
langka. Ilmuwan yakin, BP Piscium memangsa tetangganya hanya beberapa saat
setelah berkembang menjadi 'raksasa merah'--fase akhir dari evolusi sebuah
bintang.
"Kerja kami penuh spekulasi, mengamati bintang, tepat pada titik di mana
ia telah menelan bintang yang lain; dan karenanya ia membentuk disk atau
piringan debu," kata Kastner seperti dimuat Telegraph, Kamis, 16 September
2010. "Beberapa materi bintang 'korban' meluncur masuk ke dalam BP
Piscium. Yang lain, dilontarkan keluar dengan kecepatan tinggi. Itu yang kami
saksikan."
Para ilmuwan bahkan meyakini Bumi suatu saat nanti bisa bernasib sama dengan
bintang-bintang malang yang dilahap BP Piscium. Mengapa?
Ingat, Bumi berada di satu sistem tata surya, di mana Matahari menjadi
pusatnya. "BP Piscium menunjukkan kepada kita bahwa bintang seperti halnya
Matahari bisa hidup tenang selama miliaran tahun. Namun, ketika ia berevolusi
ke tahap akhir, Matahari bisa saja menelan bintang atau satu dua planet di
sekelilingnya," kata David Rodriguez dari University of California, Los
Angeles.
No comments:
Post a Comment