Agar Anda bisa kembali mengkonsumsi
‘makanan terlarang’, inilah mitos-mitos makanan yang telah dibantahkan. Selamat
menikmati...
Mitos 1. Gula berkalori lebih tinggi dari pemanis lain
Ternyata… Pemanis seperti ‘madu alami’ terbentuk dari molekul gula yang sama,
dan menghasilkan jumlah kalori yang sama, yaitu 4 kalori per gram. Gula natural
membuat makanan bergizi terasa lebih nikmat tanpa membuat berat badan
bertambah. Namun konsumsi gula tidak boleh lebih dari 10 persen dari total
kalori yang diperlukan tubuh.
Mitos 2. Telur meningkatkan kadar kolesterol
Ternyata… Jenis kolesterol dalam telur tidak mempengaruhi kadar kolesterol
dalam darah. Jadi silakan menikmati telur untuk sarapan, makan siang dan makan
malam, tanpa rasa bersalah! “Riset tidak pernah menunjukkan hubungan antara
konsumsi telur dengan risiko penyakit jantung atau penyumbatan pembuluh darah,”
ujar Don Layman, PhD., profesor di Fakultas Ilmu Makanan dan Nutrisi
Universitas Illnois.
Mitos 3: Lemak jenuh meningkatkan kolesterol
Ternyata…Beberapa jenis lemak jenuh berguna bagi tubuh. Makanan seperti kelapa
dan cokelat mengandung kolesterol yang disebut lemak jenuh yang ‘baik’. Ini
bukan sebuah izin untuk bebas mengkonsumsi makanan berlemak jenuh karena lemak
apapun cenderung berkalori besar.
Mitos 4: Menambah garam = membuat darah tinggi
Ternyata… Garam dalam air mendidih justru membuat sayuran lebih bernutrisi.
Garam juga mempercepat proses memasak sehingga nutrisi yang hilang menjadi
lebih sedikit. Penulis buku On Food & Cooking, Harold McGee,
merekomendasikan satu sendok teh garam setiap satu gelas air. Jumlah sodium,
penyebab darah tinggi, yang diserap makanan sangat kecil.
Mitos 5: Gorengan membuat gemuk
Ternyata...Gorengan yang sehat BISA dibuat, meski tidak termasuk ayam goreng
restoran cepat saji Tapi jika menggunakan minyak nabati seperti kedelai, atau
minyak kacang, Anda bisa membuat sajian gorengan yang lezat dan sehat.
No comments:
Post a Comment