Kosmogoni berbeda dengan kosmologi.
Kosmogoni lebih bersifat mitos, yaitu mitos ttg penciptaan alam semesta. Ada
banyak mitos penciptaan alam semesta, mulai dari yg primitif sampai yg modern.
Secara umum terbagi dua. Yg pertama menceritakan bahwa alam semesta berawal
dari ketidakteraturan atau sesuatu yg tanpa bentuk, yaitu air. Hal itu dapat
dipahami karena umumnya peradaban terbentuk di sekitar tepi sungai di mana air
memegang peranan penting bagi kehidupan. Air sebagai awal penciptaan umumnya
dikisahkan oleh masyarakat agraris. Itu pun bisa dipahami karena air sangat
penting buat pengairan sawah dan ladang mereka. Yg kedua menceritakan bahwa
alam semesta diciptakan dari ketiadaan dgn dewa2 atau tuhan sbg penciptanya.
Berikut ini beberapa mitos penciptaan alam semesta dari berbagai bangsa yg
dikutip dari berbagai sumber.
SUMERIA
Menurut bangsa Sumeria, awalnya adalah lautan yg bernama Nammu, yaitu ibu dari
segala hal. Kemudian Nammu menciptakan An (dewa langit) dan Ki (dewa bumi).
Perpaduan An dan Ki menghasilkan Enlil (dewa angin). Kemudian Enlil memisahkan
An dan Ki dan mengisi ruang di antaranya dengan makhluk hidup. Setelah itu
bangsa Sumeria diciptakan oleh Enki (anak Enlil). Enki adalah dewa lautan yg
berada di dekat bumi. Enki-lah yg memberikan air bagi sungai Eufrat dan Tigris
di mana bangsa Sumeria sangat bergantung pada dua sungai tersebut utk hidup.
Setelah diciptakan oleh Enki, raja2 bangsa Sumeria turun dari langit ke bumi
utk mendirikan kota2 di sekitar Eufrat dan Tigris. Dewa2 kemudian merencanakan
mendatangkan banjir besar untuk melenyapkan bangsa Sumeria. Enki memberitahukan
rencana tersebut pada seorang raja, bernama Ziusudra, kemudian memerintahkannya
untuk membuat bahtera yang dapat menampung semua makhluk hidup. Setelah kapal
diterpa badai selama tujuh hari tujuh malam, Utu (dewa matahari) menampakkan
dirinya. Sang raja sujud dan memberikan korban berupa domba. Setelah banjir
reda, sang raja membebaskan segala makhluk hidup utk keluar kapal menempuh
kehidupan baru. Sang raja sujud di hadapan Enlil dan An karena telah memberinya
kehidupan.
Mitos bangsa Sumeria tsb diketahui dari pecahan tablet2 lempung yg diperkirakan
berasal dari abad 18 sebelum masehi. Tablet2 tsb juga menunjukkan bahwa bangsa
Sumeria sudah berperadaban tinggi.
BABILONIA
Awalnya ada air tawar, disebut Apsu, dan air asin, disebut Tiamat. Apsu dan
Tiamat adalah pasangan dewa dan dewi. Dari mereka diturunkan dewa2 yg lain.
Tiamat melahirkan Anshar dan Kishar, dewa2 perbatasan langit dan bumi. Dari
mereka muncul Anu, dewa langit. Anak2 dewa ini membuat keributan karena masih
berada dalam satu tempat yaitu air tawar dan asin. Artinya, langit, bumi,
horison, dll, masih belum terpisahkan satu dengan lainnya. Mereka masih campur
aduk atau keos. Karena itu Apsu mau membunuh mereka. Tapi rencananya didahului
oleh Marduk, dewa matahari anak Anu. Marduk membunuh Apsu, kemudian Tiamat.
Marduk menjadi raja dewa kota Babilonia. Tubuh Tiamat dipisah2kan. Sebagian
tubuh Tiamat menjadi daratan, sebagian lagi menjadi cakrawala. Air mata Tiamat
menjadi sungai Tigris dan Eufrat.
Mitos di atas diketahui dari tulisan2 paku yang ada di tablet2 lempung dari
abad 12 sebelum masehi. Tablet2 tsb ditemukan pada pertengahan abad 18 masehi
di reruntuhan istana Ashurbanipal. Terjemahan pertama dilakukan tahun 1876 oleh
George Smith.
No comments:
Post a Comment