Friday, February 21, 2014

MITOS PENCIPTAAN ALAM SEMESTA



Kosmogoni berbeda dengan kosmologi. Kosmogoni lebih bersifat mitos, yaitu mitos ttg penciptaan alam semesta. Ada banyak mitos penciptaan alam semesta, mulai dari yg primitif sampai yg modern. Secara umum terbagi dua. Yg pertama menceritakan bahwa alam semesta berawal dari ketidakteraturan atau sesuatu yg tanpa bentuk, yaitu air. Hal itu dapat dipahami karena umumnya peradaban terbentuk di sekitar tepi sungai di mana air memegang peranan penting bagi kehidupan. Air sebagai awal penciptaan umumnya dikisahkan oleh masyarakat agraris. Itu pun bisa dipahami karena air sangat penting buat pengairan sawah dan ladang mereka. Yg kedua menceritakan bahwa alam semesta diciptakan dari ketiadaan dgn dewa2 atau tuhan sbg penciptanya. Berikut ini beberapa mitos penciptaan alam semesta dari berbagai bangsa yg dikutip dari berbagai sumber. 

SUMERIA 

Menurut bangsa Sumeria, awalnya adalah lautan yg bernama Nammu, yaitu ibu dari segala hal. Kemudian Nammu menciptakan An (dewa langit) dan Ki (dewa bumi). Perpaduan An dan Ki menghasilkan Enlil (dewa angin). Kemudian Enlil memisahkan An dan Ki dan mengisi ruang di antaranya dengan makhluk hidup. Setelah itu bangsa Sumeria diciptakan oleh Enki (anak Enlil). Enki adalah dewa lautan yg berada di dekat bumi. Enki-lah yg memberikan air bagi sungai Eufrat dan Tigris di mana bangsa Sumeria sangat bergantung pada dua sungai tersebut utk hidup. 

Setelah diciptakan oleh Enki, raja2 bangsa Sumeria turun dari langit ke bumi utk mendirikan kota2 di sekitar Eufrat dan Tigris. Dewa2 kemudian merencanakan mendatangkan banjir besar untuk melenyapkan bangsa Sumeria. Enki memberitahukan rencana tersebut pada seorang raja, bernama Ziusudra, kemudian memerintahkannya untuk membuat bahtera yang dapat menampung semua makhluk hidup. Setelah kapal diterpa badai selama tujuh hari tujuh malam, Utu (dewa matahari) menampakkan dirinya. Sang raja sujud dan memberikan korban berupa domba. Setelah banjir reda, sang raja membebaskan segala makhluk hidup utk keluar kapal menempuh kehidupan baru. Sang raja sujud di hadapan Enlil dan An karena telah memberinya kehidupan. 

Mitos bangsa Sumeria tsb diketahui dari pecahan tablet2 lempung yg diperkirakan berasal dari abad 18 sebelum masehi. Tablet2 tsb juga menunjukkan bahwa bangsa Sumeria sudah berperadaban tinggi.

BABILONIA 

Awalnya ada air tawar, disebut Apsu, dan air asin, disebut Tiamat. Apsu dan Tiamat adalah pasangan dewa dan dewi. Dari mereka diturunkan dewa2 yg lain. Tiamat melahirkan Anshar dan Kishar, dewa2 perbatasan langit dan bumi. Dari mereka muncul Anu, dewa langit. Anak2 dewa ini membuat keributan karena masih berada dalam satu tempat yaitu air tawar dan asin. Artinya, langit, bumi, horison, dll, masih belum terpisahkan satu dengan lainnya. Mereka masih campur aduk atau keos. Karena itu Apsu mau membunuh mereka. Tapi rencananya didahului oleh Marduk, dewa matahari anak Anu. Marduk membunuh Apsu, kemudian Tiamat. Marduk menjadi raja dewa kota Babilonia. Tubuh Tiamat dipisah2kan. Sebagian tubuh Tiamat menjadi daratan, sebagian lagi menjadi cakrawala. Air mata Tiamat menjadi sungai Tigris dan Eufrat. 

Mitos di atas diketahui dari tulisan2 paku yang ada di tablet2 lempung dari abad 12 sebelum masehi. Tablet2 tsb ditemukan pada pertengahan abad 18 masehi di reruntuhan istana Ashurbanipal. Terjemahan pertama dilakukan tahun 1876 oleh George Smith.

No comments:

Post a Comment