Teknologi informasi telah
merambah hampir ke semua sektor kehidupan dewasa ini. Hampir semua dokumen yang
melibatkan aktivitas manusia sekarang menggunakan IT. Namun demikian,
penggunaan teknologi ini perlu dicermati karena penggunaan IT ternyata masih
menghadirkan paradoks di tengah masyarakat.
Penggunaan IT menyebabkan seseorang
harus memiliki salinan dokumen pada berbagai media penyalin, seperti USB
flashdisk dan CD-ROM atau menitipkan kepada teman. Hal ini dilakukan untuk
mencegah kemungkinan hilangnya sebuah data. Selain itu, IT memungkinkan
tumbuhnya jejaring sosial melalui mailing list dan social network.
Namun persoalannya, perkembangan pesat IT ini justru membuat seseorang
kehilangan waktu produktifnya. Karena teknologi IT menyebabkan kita
mengalami banjir informasi (information flood) sehingga produktivitas berkurang
karena waktu habis dipergunakan untuk memilah dan memilih informasi.
IT juga menyimpan paradoks yang lain karena mengundang hasrat
kriminalitas dalam dunia maya (cybercrime) dan meningkatkan pengangguran
non-intelek. Teknologi ini pun menyediakan akses terlarang dan game internet
tak terbatas sehingga berpotensi menggerogoti sebagian waktu produktif.
Tapi kita bisa bernafas lega, karena paradoks ini sebenarnya tidak dikarenakan
oleh teknologi IT itu sendiri. Banyak orang belum memiliki kemampuan
membedakan antara data, informasi, pengetahuan, dan kebijaksanaan. Yang patut
dicermati, sebagian data yang ada harus disaring sesuai kebutuhan, proses,
kualitas SDM, dan struktur organisasi yang dimiliki sehingga dapat merumuskan sebuah
tindakan yang baik.
Perkembangan dan perubahan IT tidak akan terbendung. Prosesor
generasi yang lebih baru akan terus muncul. Software versi terbaru akan terus
mengatasi masalah software versi sebelumnya. Maka dibutuhkan kemampuannya yang
baik dalam mengelola "bisnis" informasi tersebut.
No comments:
Post a Comment