Seiring luasnya daya serap smartphone,
tablet PC, sampai perangkat pintar bergerak sejenisnya oleh pasar,
perlahan-lahan ruang iklan mobile pun menjadi sasaran para pengiklan.
Potensinya diperkirakan akan semakin bertumbuh besar hingga tahun 2015
Jika di negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang, iklan di
perangkat mobile (mobile advertising) sudah menjamur luas dalam setahun
terakhir, di Indonesia dan beberapa negara berkembang justru baru dimulai.
Pengiklan baru saja masuk ke ranah Web. Mungkin membutuhkan waktu setahun
lagi untuk masuk ke perangkat mobile.
Impresi iklan mobile sudah mulai terasa, potensinya pun
sedikit-sedikit mulai terlihat. Hal itu ditandai dengan munculnya sejumlah
aplikasi mobile yang diperuntukkan bagi pengguna smartphone. Domikado, aplikasi
lifestyle untuk BlackBerry, adalah salah satu contohnya.
Tetapi, aplikasi yang dikembangkan harus memiliki karakter kuat.
Strateginya tidak main-main. Pengembang sekarang sudah mulai memikirkan
aplikasi apa yang kira-kira bisa mendatangkan uang dan keuntungan. Tak hanya
sekadar aplikasi gratis. Karena itu tiap pengembang harus memikirkan formula
yang pas.
Domikado sendiri kurang berhasil. Saat pertama kali dikembangkan, dimaksudkan untuk menciptakan aplikasi baru yang bisa menyediakan
informasi pasar, indeks, dan saham secara lengkap. Tetapi, setelah berjalan
beberapa bulan, aplikasinya justru lebih dikenal sebagai aplikasi lifestyle.
Sementara pengiklan belum siap untuk beriklan di sana. Memang sempat ada
beberapa pengiklan seperti KFC, Hoka Hoka Bento, Citibank, Firstmedia. Tapi,
tidak berkembang. Pasar iklan mobile di Indonesia masih belum mature. Hanya
beberapa yang siap terjun ke iklan mobile.
Kapan iklan mobile mulai membumi di Indonesia?
No comments:
Post a Comment