Baru-baru ini para astronom China dan
Amerika Serikat akan bekerja sama dalam pembangunan teleskop terbesar di dunia
yang ditujukan untuk memberikan penglihatan lebih dalam ke tahap sangat awal
dari alam semesta.
Teleskop tigapuluh meter (TMT – Thirty-Meter-Telescope) yang disusun dan
dipimpin oleh Universitas California dan Institut Teknologi California
(Caltech) itu diperkirakan rampung pada 2019, jelas kantor berita resmi China
itu.
“Itu adalah usaha yang besar dan akan menentukan masa depan astronomi dan
astrofisika selama sekitar 60 atau 70 tahun, jadi itu akan secara otomatis
melibatkan masyarakat internasional yang besar,” kata pemimpin Caltech Jean-Lou
Chameau dalam wawancara dengan Xinhua.
Xinhua membeberkan universitas tersebut dan Caltech telah berbicara dengan
sejumlah astronom dan ilmuwan China mengenai kerja sama pendanaan dan
teknologi, meskipun belum ada keputusan akhir yang dibuat.
Kanada dan Jepang telah mencatatkan diri untuk ikut dalam proyek yang
memerlukan toal pembiayaan 1 miliar dolar AS itu, kata Xinhua.
Teleskop dengan kaca berdiameter 30 meter itu akan memiliki kemungkinan pemandangan
paling cepat tentang alam semesta dan akan memgambil citra Bimasakti dan
bintang-bintang yang terbentuk 13 miliar tahun cahaya jauhnya. Teleskop itu
akan ditempatkan di puncak Mauna Kea, Hawaii.
Kesimpulan : Semoga dengan adanya
teleskop rakasasa terbesar ini bisa meningkatkan ilmu pengetahuan manusia dalam
mengamati objek di luar angkasa yang jaraknya sangat jauh
No comments:
Post a Comment