Serangan cyber oleh para cracker semakin
bergejolak di dunia maya. Biro sekuriti Symantec coba menganalisis dari mana
para cracker ini menjalankan aksinya dan hasilnya, mereka menobatkan sebuah
kota di China sebagai ibu kota cracker dunia.
Adalah kota Shaoxing di Negeri Tirai Bambu yang disebut sebagai asal muasal
serangan cyber terbesar di dunia. Menurut Symantec, dari total serangan cyber
yang berasal dari China 21,3 persen di antaranya dilakukan dari Shaoxing.
China menduduki posisi puncak asal serangan cyber global, dengan persentase
28,2 persen. Posisi berikutnya ditempati Rumania dengan 21,1 persen diikuti
berturut-turut oleh Amerika Serikat, Taiwan dan Inggris Raya.
Symantec memaparkan, para cracker di China melakukan pengintaian cyber dengan
target serangan misalnya aktivis hak asasi manusia. Ada kemungkinan serangan
ini disponsori oleh pemerintah setempat.
Serangan dilakukan dengan mengirim e-mail berisi attachment berbahaya. Jika
pengguna komputer membuka attachment yang tampaknya tidak mencurigakan itu,
kode jahat akan menginfeksi perangkat mereka.
"Tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan akses ke data sensitif atau
sistem internal dengan target individu tertentu atau perusahaan," jelas
Symantec, seperti dikutip dari OneIndia,
No comments:
Post a Comment