Aktivitas terapi yang biasa dilakukan para penderita stroke kini tak lagi harus
dipandu oleh terapis yang seorang manusia, robot sudah bisa mengambil peran
ini. Hasil terapinya pun tidak kalah bagus. Tak percaya?
Hal inilah yang sudah dibuktikan oleh para ilmuwan dari Brown University.
Dengan menggunakan robot bernama MIT-Manus, mereka berhasil membuktikan bahwa
robot juga bisa menjadi terapis untuk menyembuhkan penderita stroke.
Percobaan ini sendiri meliputi 127 pasien penderita stroke yang rata-rata sudah
menderita penyakit yang mengganggu sistem saraf tersebut sejak 5 tahun lalu.
Para pasien pada awalnya dibagi dalam tiga kelompok.
Kelompok pertama, ditangani oleh MIT-Manus, si robot terapis itu. Kedua, oleh
seorang terapis betulan, dan ketiga tidak ditangani secara khusus. Maksudnya
hanya mengandalkan pengobatan biasa.
Setelah tiga bulan berselang, rupanya hasil percobaan tersebut menyimpulkan
bahwa hasil terapi yang didapat oleh para penderita yang ditangani oleh robot
dan seorang terapis profesional tidak jauh berbeda. Artinya, mereka sama-sama
berhasil meningkatkan kemampuan syaraf dan sensor motorik dari lengan pasien.
MIT-Manus bekerja dengan cara memberikan
semacam exercise (latihan gerak) kepada tangan pasien yang terkena stroke.
Tangan tersebut diberikan berbagai instruksi yang intinya untuk memberikan
rangsangan pada syaraf dan sensor di bagian lengan pasien.
"Kita dapat lihat bahwa dengan terapi ini, pasien dapat meningkatkan
kemampuan gerak mereka," ujar Dr. Albert Lo, kepala penelitian ini dari
Brown University.
Inovasi dari Brown University ini rupanya juga memancing Institute of Neurology
di London untuk melakukan proyek serupa. Mereka berharap robot sejenis dapat
dikembangkan di Negeri Ratu Elizabeth itu dan kemudian para penderita stroke
dapat memanfaatkan mesin ini di rumah mereka.
No comments:
Post a Comment